Mujizat itu masih ada!

7 Sep

“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2:9).

Saya dan suami telah bertahun-tahun mengharapkan hadirnya anak dalam keluarga kami. Beberapa dokter telah kami kunjungi, beberapa jenis obat dan makanan yang disarankan oleh teman dan kerabat telah kami coba.Tapi belum ada hasilnya. Sampai akhirnya kami berhenti mencoba sambil terus berdoa dan berharap kepada Tuhan. Diam-diam, dalam hati saya bertanya-tanya, apakah ada yang salah dalam tubuh kami, atau adakah dosa yang telah kami perbuat yang tidak kami sadari? Haruskah kami menjalani proses pengobatan yang mahal dan sulit seperti yang banyak orang lakukan tanpa hasil yang pasti?

Tiba-tiba saja, setelah tahun-tahun penantian yang panjang (note: tahun 2008), saya terlambat haid. Kami membeli tes kehamilan yang ada di apotik, dan ternyata hasilnya positif hamil! Kami sangat gembira walau masih ada rasa kurang percaya. Kami membeli tes kehamilan lagi, dan lagi dan lagi, sampai 5 kali. Dan hasilnya tetap positif. Kami mencoba periksa di salah satu dokter kandungan. Walau dalam pemeriksaan USG belum tampak apa-apa, mungkin karena usia kehamilan yang masih sangat muda, tetapi dokter mengatakan bahwa tes kehamilan yang ada di apotik adalah 99% tepat. Dokter memberikan beberapa vitamin dan penguat kandungan, dan berpesan supaya sangat berhati-hati karena ini adalah kehamilan yang pertama, sementara usia saya sudah 35 tahun. Saya dan suami menerima hal ini dengan rasa syukur, walaupun jujur saya akui, masih ada keraguan dalam hati saya, apakah ini benar-benar kehamilan yang telah sekian lama kami nantikan. Minggu-minggu berikutnya saya mulai mengurangi kesibukan. Tiba-tiba 3 minggu kemudian saya mengalami pendarahan. Kami mengunjungi dokter kandungan, dan dalam pemeriksaan USG tampak jelas adanya kantong kehamilan di dalam rahim saya yang berisikan janin berusia 7 minggu. Detak jantungnya pun sudah terdengar. Kami semakin gembira dan bersyukur. Sepulang dari dokter saya beristirahat seharian, berharap pendarahan dapat berhenti dengan sendirinya. Tapi pendarahan itu makin hebat. Keesokan harinya kami mengunjungi dokter kandungan lagi dan melakukan pemeriksaan USG. Tapi yang terlihat adalah kantong kehamilan di rahim saya, yang sehari sebelumnya saya lihat berisi janin, itu sudah kosong. Janin itu sudah gugur. Saat itu juga saya langsung dibawa ke kamar operasi untuk mengeluarkan sisa janin yang sudah gugur tersebut (kuret). Janin tersebut dibawa pulang oleh ibu saya untuk dikuburkan di rumahnya. “Cucu pertama” , katanya. Setiap kali saya merasa kecewa atas keguguran ini, saya selalu ingatkan diri saya untuk tetap mengucap syukur. Saya terus bersyukur karena ternyata saya bisa hamil, bahkan di saat tidak menjalani pengobatan apapun. Saya terus bersyukur atas teman-teman dan keluarga yang begitu perhatian selama saya di rumah sakit. Demikianlah saya selalu mengucap syukur setiap kali kekecewaan itu muncul dalam hati saya. Proses penyembuhan berlangsung cepat. Saya diijinkan meninggalkan rumah sakit sehari kemudian. Dokter kandungan menyarankan untuk kembali memeriksakan diri seminggu kemudian (note: selama seminggu diberikan juga obat untuk membersihkan kandungan). Seminggu kemudian kami kembali ke dokter kandungan dan sekali lagi dilakukan pemeriksaan USG untuk memeriksa bekas luka kuret, untuk melihat kemungkinan terjadinya infeksi atau semacamnya. Tapi apa yang kami lihat? Tuhan Yesus sungguh luar biasa! Bukanlah bekas kuret yang ditemukan, tetapi tampak jelas di layar monitor USG sebuah kantong kehamilan yang baru dengan janin berusia 8 minggu di dalamnya! Detak jantungnya lebih kuat dan teratur dibandingkan dengan janin yang dikuret seminggu sebelumnya! Dokter sangat heran melihatnya! Kamipun heran, tapi kami percaya ini suatu mujizat yang luar biasa yang Tuhan berikan. Tuhan gantikan janin yang gugur dengan janin yang baru dalam rahim saya. Kami sangat bersyukur dan tidak bisa berhenti menceritakan kejadian ajaib ini ke teman-teman dan keluarga kami. Masih merasa kurang yakin akan apa yang kami lihat hari itu, kami pergi ke dokter kandungan lain beberapa hari setelahnya dan memeriksakan rahim saya. Ternyata benar, ada janin yang sehat dengan detak jantung yang kuat di rahim saya. Dokterpun tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan hadirnya janin lain setelah proses kuret tersebut. Tuhan kita memang Allah yang ajaib! Hal ini mengingatkan saya akan sebuah lagu yang liriknya berkata, “….ketika ku berdoa, ketika ku percaya, mujizat itu nyata….” Saya saksikan disini, tidak hanya itu, ketika kita mengucap syukur walaupun di tengah kekecewaan dan kesedihan, mujizat itu nyata.

“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:16 – 18)

Kehamilan trisemester ke-2

Seminggu sebelum kelahiran

NB : Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus, ada satu hal yang membuat kami sedih di tengah kebahagiaan luar biasa yang kami alami ini. Kami banyak menceritakan mujizat yang kami alami ini kepada orang-orang di sekitar kami, tapi banyak dari antara mereka yang tidak percaya. Mereka memiliki berbagai teori dan analisa ilmiah atas peristiwa ini. Padahal mereka adalah anak-anak Tuhan. Beberapa orang berkata, mungkin yang terjadi adalah kehamilan bayi kembar. Saudara-saudara, sehari sebelum keguguran, kandungan saya sudah dicek dengan USG, hanya ada satu janin dan satu detak jantung. Itu yang sehari sesudahnya kami lihat sudah tidak ada lagi di tempatnya sewaktu di USG. Sekalipun misalnya ada kehamilan kembar, dalam proses operasi kuret yang melibatkan penyedotan dan pengerukan rahim, janin yang satunya pun akan rusak. Ada yang berteori, itu mungkin kasus rahim ganda. Saudara-saudara, saya punya foto rontgent HSG yang menunjukkan dengan jelas bahwa hanya ada satu rahim. Hal ini membuat kami berpikir, mungkin itulah yang menyebabkan banyak anak-anak Tuhan berdoa dan berdoa untuk minta mujizat, tapi tidak mendapatkannya, karena di saat mujizat itu terjadi, mereka kurang percaya. Kami saksikan disini, saudara-saudara, bahwa jika tangan Tuhan bekerja, tidak ada sesuatupun yang tak mungkin. Tuhan Yesus tidak berubah. Jika dulu Dia membuat mujizat, sekarangpun Dia juga membuat mujizat. Tuhan Yesus juga tidak membeda-bedakan orang. Jika Dia membuat mujizat pada kami, Dia juga bisa membuat mujizat pada Anda. Cuma satu hal yang perlu kita lakukan. Percaya!

Seperti yang disaksikan oleh  oleh  Sandra Dewi Nurhayati pada kehamilan trisemester ke dua di Gereja Bethel Indonesia Purwodadi pada tahun baru 2008.  Pada tanggal 13 Mei 2009, Sandra melahirkan seorang putri yang diberi nama Andrea Ruby Gabriel.

Ruby usia satu detik

Ruby 2 tahun 5 bulan

Ruby 3 tahun 3 bulan

548358_4147743164306_119112171_n

Ruby 3 th 6 bl

73289_4307374874999_888479732_n

Ruby 3 th 7 bl

CAM00103

Ruby 4 th bersama Chika teman sekolah minggunya

CAM00143

Ruby (4 th 2 bulan) bersama adiknya yang baru lahir, Jethro Lee Jordan

DSC07758

Ruby dan Jethro

 

I believe I can fly, (Ruby 5 th)

 

Ruby (6 th 2 bulan), hari pertama masuk SD. Sekarang (Sept 2016) Ruby sudah kelas 2 SD.

 

Ruby (7 th) sedang ngutex-in adik cowoknya, Jethro (3 th)

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Foto Ruby yang lain dapat dilihat di http://www.facebook.com/media/set/?set=a.2361257503281.2114802.1005608009&type=3